Kamis, 07 Agustus 2014

Ajaran Aneh Muncul karena Orangtua Jarang Ceritakan Teladan Rasul

Belakangan ini publik kerap digegerkan dengan
organisasi atau ajaran yang sangat kontroversi. Salah
satunya yang saat ini hangat diberitakan dan
diperbincangkan adalah ajaran Islamic State of Iraq
and Syria atau yang lebih dikenal dengan sebutan
ISIS.
Ironisnya, ajaran tersebut sudah merasuk ke
generasi muda di Indonesia. Dikhawatirkan, faham
ini terus akan terus menyebar ke sejumlah daerah
dengan berbagai siasat. Lantas, bagaimana cara agar
orang terdekat kita terutama para pemuda dapat
terhindar dari ajaran kontroversi tersebut?
Pemerhati remaja Anrio Marfizal berpendapat, peran
keluarga terutama orangtua sangat besar dalam
menangkis maraknya ajaran yang kontroversi yang
kerap muncul. Orangtua dituntut dapat lebih rajin
menjadi teman curhat bagi anak, terutama dalam
memberikan pemahaman agama.
“Bicara Islam tak mungkin lepas dari prilaku
Rasulullah. Memang dalam sejarahnya Rasul
memerangi kekafiran, namun segudang kisah tentang
akhlak mulia dan cinta Rasul rasanya lebih banyak
dari kisah peperangan,” ujar pria yang akrab disapa
Kak Rio ini saat berbincang dengan Okezone, Jumat
(8/8/2014).
Menurut Rio, orangtua harus bisa menyampaikan
kepada anaknya soal prilaku Nabi dalam menyikapi
perbedaan. Di antaranya Nabi Muhammad yang
menyuapi pengemis buta yang selalu menghina
dirinya dan agamanya. Rasul juga, kata Rio, pernah
menjenguk orang yang sering melemparkan kotoran
hewan kepada dirinya saat orang tersebut jatuh sakit.
Bahkan, Rasul kala itu membawakan makanan untuk
orang tersebut.
“Sekarang kok ada aliran yang mengatasnamakan
Islam dan mengaku membela Rasul tapi tidak
mengambil bagian dalam kesantunan beragama? Kok
dengan mudahnya ada anak muda percaya ini
gerakan yang mengaku mulia?,” tandas motivator
remaja ini.
Dirinya berpendapat, bisa jadi masalah terbesar
mudahnya seorang pemuda mengikuti ajaran
kontroversi karena krisis referensi tentang ajaran
agama dan prilaku Rasul. Mengingat, saat ini semakin
rendah kesadaran orangtua dalam menanamkan
kisah mulia Nabi dalam menyebarkan ajaran
agamanya.
“Atau lebih parahnya lagi banyak orangtua yang tak
mengetahui sejarah Nabinya. Ini sangat ironis.
Marilah kita pelajari kembali ajaran agama dan kisah
tauladan Rasul secara utuh,” pungkasnya.
okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar