Jumat, 08 Agustus 2014

Tak Legowo Terima Kekalahan, Prabowo Dinilai Negatif oleh Publik

Sikap dan reaksi
pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan
Hatta Rajasa yang tidak legowo menerima kekalahan
di pemilihan presiden 2014 direspon negatif oleh
publik. Dukungan kepada duet tersebut pun kini
menurun.
"Persepsi negatif publik terhadap reaksi dan sikap
pasangan Prabowo-Hatta yang kurang legowo dan
tidak simpatik dalam merespon keputusan KPU
sangat mempengaruhi turunnya dukungan terhadap
Prabowo-Hatta," kata Peneliti LSI, Ade Mulyana dalam
survei yang mengangkat tema 'Head to Head
Dukungan Prabowo-Jokowi Pasca Keputusan Resmi
KPU' di kantor LSI Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis
(7/8/2014).
Ade menjelaskan, sikap tidak legowo itu sangat jelas
terlihat dari ketetapan hati Prabowo percaya pada
hasil quick count lembaga survei yang mendukungnya
dan menarik diri dari proses rekapitulasi KPU.
"Sikap inilah yang direspon negatif oleh publik.
Padahal, Prabowo sudah sesumbar akan menerima
apa pun hasil keputusan KPU," ujarnya.
Dalam survei yang dilakukan sejak tanggal 4 sampai 6
Agustus 2014 tersebut juga menyebutkan, ada
sebanyak 67,49 persen masyarakat Indonesia yang
percaya hasil perolehan suara yang diumumkan oleh
KPU. Sementara 18,52 persen masyarakat tidak
percaya dengan keputusan KPU dan yang tidak
menjawab sebesar 13,99 persen.
"Pemilih Prabowo-Hatta adalah pemilih yang
umumnya berada di perkotaan dengan tingkat
pendidikan yang baik. Mereka percaya dengan hasil
KPU dan menghormati pilihan rakyat pada pilpres
lalu," katanya.
Diketahui survei tersebut menggunakan metode
quickpoll dengan 1200 responden di seluruh
Indonesia. Metode penarikan sampel adalah
multistage random sampling dengan margin of error
sebesar 2,9 persen. Selain survei, LSI juga melengkapi
dan memperkuat analisis survei dengan data-data
kualitatif yang didapat melalui metode in depth
interview, FGD dan analisis media. LSI juga
membiayai sendiri seluruh proses survei.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar