Sabtu, 09 Agustus 2014

Presiden SBY: Yang Dipikirkan dan Direncanakan Jokowi Tidak Keliru

Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) tak mempersoalkan
langkah calon presiden terpilih Komisi Pemilihan
Umum (KPU) Joko Widodo (Jokowi) mempersiapkan
pemerintahannya sebelum pelantikan dirinya pada 20
Oktober mendatang.
Termasuk, langkah meminta masyarakat
menyampaikan usulannya mengenai calon anggota
kabinet menteri yang dipimpinnya pada periode
2014-2019 mendatang.
Termasuk, langkah Jokowi-JK yang membentuk tim
transisiuntuk menjalankan sejumlah tugas. Di
antaranya, mempersiapkan hal strategis yang
berkaitan dengan perencanaan pemerintahan 2015.
"Dengan asumsi Pak Jokowi nantinya akan menjadi
presiden terpilih atau jiwa Mahkamah Konstitusi
mengukuhkan Pak Jokowi sebagai Presiden terpilih.
Sebenarnya itu hal sepenuhnya Pak Jokowi. Jadi, saya
kira tidak perlu dipersoalkan,” ungkap presiden SBY
melalui kanal Youtube (http://t.co/Xk1bs58B96) yang
diunggahnya Kamis (7/8/2014) malam.
SBY memaklumi, pemikiran yang mendasari Jokowi
dengan melakukan serangkaian persiapan.
Berdasarkan pengalamannya setelah dilantik sebagai
presiden terpilih, tentu akan langsung menjalankan
tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan.
Apalagi, menurut SBY, satu bulan setelah presiden
terpilih nanti, dilakukan ucapkan sumpah di hadapan
MPR-RI.
Kemudian, mengikuti serangkaian pertemuan puncak
pada tingkat internasional. diantaranya, KTT ASEAN,
ASEAN Plus, East Asian Summit, APEC, dan G-20.
"Jadi, Oktober presiden baru kita menyampaikan
sumpahnya. Satu bulan kemudian harus langsung
terjun dalam kancah percaturan global. Oleh karena
itulah, dalam konteks ini ia paham bahwa perlu
persiapan yang baik bagi presiden terpilih,"
tandasnya.
"Bagaimanapun apa yang dipikirkan dan
direncanakan oleh Jokowi itu tidak keliru. Saya juga
mendukung langkah-langkah itu. Karena tentu,
presiden baru itu ingin sukses nantinya," tambahnya.
SBY juga mengungkapkan kesediaannya, membantu
presiden terpilih dalam mempersiapkan
pemerintahan yang akan datang, jika diminta.
Akan tetapi, kata SBY, sekarang ini MK masih
bersidang dan belum memberikan putusan atas
aduan keberatan terhadap hasil penetapan hasil
Pilpres oleh KPU dari pasangan Prabowo Subianto –
Hatta Rajasa.
Untuk itu, SBY kembali meminta agar semua pihak
harus bersabar terlebih dahulu, menunggu waktu
yang tepat.
"Rasanya tidak baik dan tidak etis, ketika MK tengah
bersidang, belum mengambil putusan apapun, lantas
saya misalnya, atau menteri-menteri di kabinet saya
diminta untuk bersama-sama merencanakan masa
transisi pemerintahan ini,” tutur SBY saat
diwawancarai Mira Permatasari dalam topik "Isu
Terkini & Respon Presiden SBY.
Sebagaimana diketahui, Jokowi baru saja meresmikan
Rumah Transisi Jokowi-JK di Jalan Situbondo,
Menteng, Jakarta Pusat. Rumah Transisi ini berperan,
Sebagai tempat tim Transisi Jokowi-JK
mempersiapkan masa transisi.
Jokowi pun bahkan mengangkat Rini Soemarno,
orang dekat Presiden kelima RI Megawati
Soekarnoputri sebagai kepala di Rumah Transisi itu.
Rini dibantu anggota tim lainnya, yakni Anies
Baswedan, Andi Widjajanto, Hasto Kristyanto, dan
Akbar Faizal yang selama ini kerap mendampingi
Jokowi dalam berkampanye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar